Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora menjamin daging kurban yang dibagikan kepada masyarakat aman dikonsumsi, karena telah melalui pemeriksaan, baik sebelum maupun sesudah penyembelihan.
Kepala DP4 Blora Ngaliman, SP., MMA., mengatakan, untuk pemeriksaan kesehatan hewan kurban, telah dilakukan secara intensif menjelang Iduladha 1446 Hijriah.
“Pengecekan sapi dan kambing dilakukan petugas kepada pengepul / pedagang sapi, baik itu sapi yang akan di kirim ke luar daerah, di pasar hewan atau pesanan, ataupun di masyarakat dan kelompok ternak,” kata Ngaliman saat memantau penyembelihan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) Blora, Jumat (6/6/2025).
Dirinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang telah memercayakan hewan kurbannya untuk disembelih di RPH Blora.
“Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Blora sudah memiliki sertifikat. RPH ini dilengkapi dengan juru sembelih hewan (Juleha) bersertifikat dari Kementerian Agama, juga sudah ada kir master (dokter hewan dan atau mantri hewan) dan tenaga kebersihan,” jelasnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan DP4 Kabupaten Blora, drh. Rasmiyana mengungkapkan telah menerjunkan tim untuk mengawasi hewan ternak yang diperuntukkan sebagai hewan kurban sebanyak 85 petugas.
“Teman-teman ditugaskan ke 16 kecamatan yang ada di Blora. Jadi mereka ini, akan membantu pengawasan agar ternak-ternak untuk kurban dalam keadaan sehat terbebas dari penyakit menular seperti PMK dan LSD. Mereka mulai diterjunkan pada H-2 sebelum Iduladha,” terangnya.
Ia menambahkan sudah membentuk tim petugas pemantauan hewan kurban yang tersebar di berbagai di 16 kecamatan.
“Sudah kita berikan arahan dan bimbingan teknis untuk pelaksanaan kegiatan pemantauan hewan kurban," tandasnya.
Saat di lapangan, jika nanti ditemukan ada hewan kurban yang memiliki gejala penyakit menular, seperti PMK dan LSD, petugas diminta untuk melakukan penanganan, dan berkoordinasi dengan panitia kurban setempat.
"Jika menemukan (hewan kurban bergejala sakit) kami minta agar segera dilaporkan untuk ditindaklanjuti dan diberikan pengarahan pada panitia atau pedagang-pedagang yang menyiapkan hewan kurban, untuk diberikan penanganan kesehatan," kata Rasmiyana di sela-sela memantau sapi kurban bantun Presiden RI Prabowo Subiyanto di wilayah Blora Selatan.
Sementara itu Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Blora Endah Tri Susanti, S.Pt. menjelaskan pemeriksaan fisik dimulai dari melihat pergantian gigi, untuk mengetahui umur hewan.
Selain itu juga pemeriksaan luar, yakni dengan melihat kulit halus tanpa penyakit kulit, dan lubang-lubang alami tubuh mulut dilihat gigi dan mulut tidak ada luka/abses, mata cerah, telinga tidak ada luka atau parasit, anus bersih tidak kotor karena diare, penis sehat atau bersih.
Kemudian fisiologis, suhu diperiksa dengan termometer, gerak rumen pada perut dengan auskultasi memakai stetoskop juga untuk pernapasan atau auskultasi paru jantung.
Selanjutnya, pemeriksaan postmortem atau setelah disembelih terlihat daging dan jeroan (bagian dalam tubuh).
Kalau ada yang tidak sehat daging dan jeroan, termasuk hepar atau hati, bila ada cacing akan langsung dicek dengan pisau lalu diiris, lalu diafkir atau dibuang. Juga bisa dilihat limpa, paru, jantung dan usus bila ada yang tidak normal.
“Untuk hari pertama Iduladha 1446 Hijriah di RPH Blora ada 15 ekor sapi yang disembelih. Dari hasil pemeriksaan jeroan khususnya hati, tidak ditemukan cacing. Artinya, aman dikonsumsi,” jelasnya.
Disisi lain, Karyawan, salah seorang warga Kelurahan Kedungjenar Kecamatan Blora, mengaku sangat puas menyembelih hewan kurban sapi di RPH Blora.
“Senang dan sangat puas, pelayanan bagus, dan cepat selesai, sehingga kami nanti tinggal memotong dan membagi-bagikan,” ucapnya.
(Tim Dinkominfo Blora).