Seputar Blora

Dinkes Blora Targetkan 3.000 Swab Test Untuk Warga


Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menyatakan hingga saat ini masih terjadi penambahan kasus Covid-19 baru setiap tiga hingga empat hari karena terus dilakukan testing dan tracing melalui swab test.

“Hal itu menunjukkan masih terjadi penularan dimana-mana, dan kami menemukan klaster baru seperti di dukuh Blingi Kecamatan Tunjungan dan Kecamatan Blora, selain di Balongan Kecamatan Jiken,” ungkap Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora Lilik Hernanto, SKM, M.Kes dalam konferensi pers di media center posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Kamis (23/7/2020).

Dengan demikian, kata Lilik, masih ada penularan, yang artinya risiko-risiko ini masih akan terus terjadi kalau kita tidak mentaati protokol kesehatan yang ada dan dianjurkan oleh pemerintah.

“Ini yang memang kita lakukan, seperti yang sudah saya sampaikan kita punya 3T yaitu Testing, Tracing dan Treatment,” ucapnya.

Testing adalah kita mencari orang sebanyak-banyaknya yang berisiko, untuk dilakukan test apakah ada virus Covid-19 atau tidak, bisa melalui rapid test atau swab test PCR.

“Tetapi untuk saat ini rapid sudah tidak direkomendasi, hanya pada kondisi-kondisi darurat, karena keakuratannya untuk diagnostik sudah tidak dipakai. Hanya dipakai untuk kegawatdaruratan saja. Kalau untuk diagnostik, tetap dilakukan melalui swab test PCR. Sehingga saat ini, hampir setiap hari petugas Dinkes Blora melakukan testing,” jelasnya.

Kemudian, yang kedua dilakukan tracing. Artinya, kalau ada kasus tetu saja akan dicari, ditelusuri, kontak dengan siapa saja, dimana saja pernah bertemu dengan penderita yang positif Covid-19.

“Tracing dilakukan untuk mencegah penularan baru. Jadi testing dan tracing dilakukan sebanyak-banyaknya. Bahkan kita ditarget untuk bisa melakukan 3.000 swab test, dan saat ini kita masih sekitar di angka 30 persen,” ungkapnya.

Lilik mengatakan, kita tidak bisa mengklaim, kita masih aman, kita masih hijau, kalau belum melakukan testing dan tracing.

“Itupun secara epidemiologi hanya fenomena gunung es, yang terlihat di permukaan. Kita harus mencari sebanyak-banyaknya melalui testing dan tracing untuk memotret yang sebenarnya, penularannya sejauh mana,” tambahnya.

Pihaknya meminta kepada warga masyarakat untuk membantu dan mendukung adanya testing dan tracing yang dilaksanakan. Karena diakui masih sering mengalami kesulitan.

“Banyak warga yang tidak mau di swab test, atau pun di rapid tes pun tidak mau. Belum ada kesadaran yang tinggi,” kata Lilik.
Selanjutnya setelah kita lakukan test dan tracing dan sudah diketemukan, akan dilakukan treatment.

“Kalau dia tanpa gejala, sesuai SOP baru, maka cukup isolasi mandiri di rumah, istirahat yang cukup, dengan gizi makanan yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, pikiran yang baik selama minimal 10 hari,” lanjutnya.

Tetapi kalau saja ada gejala ringan hingga gejala berat setelah dilakukan treatment maka harus dirawat di rumah sakit untuk dilakukan pengawasan dan perawatan oleh medis.

“Tetap kita lakukan evaluasi, minimal satu kali negatif tes nya. Kalau sudah tidak ada gejala sakit, tiga hari kemudian bisa pulang,” kata dia.

Pihaknya mengimbau warga masyarakat, jika ada tetangga yang positif supaya tidak didiskriminasi.

“Jadi sekarang aturan yang terbaru. Covid-19 sangat infeksius, artinya sangat menular pada 14 hari masa inkubasi,” tambahnya.

Setelah 14 hari, apabila yang bersangkutan menunjukkan gejala tidak sakit, maka ini sudah tidak berbahaya.

“Jadi jangan terlalu takut. Itu sesuai SOP baru, kita ikuti WHO dan Kementerian Kesehatan,” kata dia.

Pandemi Covid-19 akan berakhir, kata Lilik, jawabanya ada pada diri kita sendiri. Kalau kita mematuhi aturan protokol kesehatan, maka itu akan memutus mata rantai penularan.

“Kalau tidak ada kebersamaan, tidak taat maka kasus ini tidak akan pernah selesai. Oleh karena itu mari kita putus mata rantai penularan Covid-19 dengan bersama patuh protokol kesehatan,” tutupnya. (Dinkominfo Kab. Blora).

    Berita Terbaru

    UDD PMI Blora Kini Punya Gedung Baru Untuk Pusat Pelayanan Kemanusiaan
    16 Mei 2024 Jam 13:44:00

    Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora. Ir. Sutikno Slamet menjelaskan sebagaimana...

    Pengurus APTRI Blora Masa Bhakti 2024-2029 Dilantik, Diharapkan Bisa Bersinergi Dengan Pemda Berperan Dalam Program Pergulaan Nasional
    15 Mei 2024 Jam 14:39:00

    Bupati Blora Arief Rohman, S.IP., M.Si mengharapkan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia...

    Kesepuluh Kali Blora Raih Opini WTP dari BPK
    14 Mei 2024 Jam 17:39:00

    Pemerintah Kabupaten Blora berhasil memperoleh predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)...