Berita Terkini

Positif Covid-19 di Blora 99 Kasus


Kepala Seksi Perdata Tata Urusan Negara Kejaksaan Negeri Blora, Agustinus Dian Leo Putra, SH mewakili Kajari Blora Made Sudiatmika, SH selaku Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP) Covid-19 menyampaikan perkembangan Covid-19 melalui konferensi pers.

Dengan didampingi Plt Kapala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Lilik Hernanto, SKM, M.Kes dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Hadi Praseno,S.Sos pihaknya menyampaikan update terakhir monitoring data perkembangan Covid-19 Kabupaten Blora hingga pukul 13.00 WIB, Kamis (16/7/2020).

Adapun data perkembangan Covid-19 di Blora, Orang Tanpa Gejala (OTG) 1.051, terdiri proses pemantauan 100, selesai pemantauan 950 dan meninggal 1 orang.

“Orang Dalam Pemantauan (ODP) 1.072, proses pemantauan 14, selesai pemantauan 1.047 dan meninggal 11 orang,” ungkapnya.

Berikutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 88 orang, terdiri pengawasan 11 orang, meninggal 12 (PCR negatif-bukan Covid-19), meninggal 4 (menunggu hasil swab), meninggal 8, selesai pengawasan 53 (negatif).

Selanjutnya, Rapid Test 158 orang, terdiri screening 135, OTG 5, ODP 12 dan PDP 6 orang.

“Positif Covid-19 sebanyak 99, dirawat 57, sembuh 36 dan meninggal 6 orang,” urainya.

Berdasarkan data tersebut pihaknya mengimbau kepada seluruh warga masyarakat kabupaten Blora bahwa semasa new normal berlaku supaya tetap melakukan physical distancing di tempat umum atau keramaian.

“Kemudian membiasakan cuci tangan setelah menyentuh sesuatu dan jangan hanya pada saat terlihat kotor. Dan jangan lupa tetap menjaga pola hidup sehat dengan olah raga, makan yang bergizi dan selalu berpikiran yang positif untuk meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh,” ucapnya.

Berikutnya selalu menggunakan masker setiap aktivitas dan diimbau membawa hand sanitizer terutama apabila menggunakan fasilitas umum sehingga dapat langsug mencuci tangan dengan segera saat menyentuh sesuatu.

Selain itu, warga juga diimbau membatasi aktivitas di luar rumah dan tempat pembeli. Dan membeli barang kebutuhan sekaligus untuk jangka waktu yang cukup lama.

“Kira-kira satu minggu, untuk menghindari bolak-balik ke pasar atau supermarket,” kata dia.

Selanjutnya mengutamakan opsi belanja online dan mengutamakan toko yang sedang tidak padat pembeli.

Khusus untuk lansia dan balita agar lebih berhati-hati dalam bepergian, cermat dan sebisa mungkin menghindari tempat keramaian.

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada tenaga medis yang terus berjuang baik di lapangan atau pun di rumah sakit, puskesmas, tempat karantina, atas segala dedikasinya dan semua pihak yang terlibat dalam penanganan pendemi Covid-19 di kabupaten Blora.

“Di era new normal kali ini, sekali saya mengimbau kepada seluruh masyarakat kabupaten Blora tentang pentingnya kesadaran, kewaspadaan dan menjaga pola hidup sehat untuk masing-masing pribadi, karena itu merupakan kunci keberhasilan untuk pencegahan penularan Covid-19,” tutupnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Lilik Hernanto, SKM, M.Kes menyatakan bahwa dalam dua hari ini ada penambahan yang cukup berarti, yaitu kasus baru sebanyak 33 orang. Swab test telah diambil hari ini sebanyak 738.

“Kasus baru 33 orang ini, terbagi dari beberapa klaster,” kata dia.

Yang pertama klaster dari petugas coklit KPU Blora yang tersebar di kecamatan Jepon cukup banyak, kecamatan Todanan, Jati dan Cepu.

“Kemudian, klaster Nglobo Kecamatan Jiken. Ini kita temukan penambahan kasus dari indeks kasus pertama, ada penambahan tujuh kasus lagi,” ungkapnya.

Berikutnya yang tertinggi adalah klaster Balongan Kecamatan Jiken karena ada penambahan penularan dari kasus indeks pertama kepada 12 yang lainnya.

“Yang lainnya ada sporadis, beberapa di Jepon dan Cepu,” ucapnya.

Jadi, kata Lilik, jumlah kasus positif cukup banyak karena kemarin melakukan swab test 96 sehingga hasilnya ada 33.

Memang strategi baik dari pemerintah pusat maupun daerah dengan 3T, yaitu Testing, Tracing dan Treatment.

Pada kesempatan yang sama Kepala Pelaksana BPBD Blora Hadi Preseno, S.Sos menyatakan, berdasarkan pemetaan, pergerakan zonazi risiko wilayah, yang terpapar Covid-19 sangat dinamis dan fluktuatif.

“Sampai hari ini tercatat 12 kecamatan masuk dalam zona merah dan empat kecamatan masuk dalam zona orange. Itu artinya kita harus membatasi beragam aktivitas karena dapat memicu penularan Covid-19,” terangnya.

Peningkatan testing, tracking dan treament akan terus dilakukan dengan harapan dapat mencegah, mengurangi dan mengendalikan Covid-19. (Dinkominfo Kab. Blora).

    Berita Terbaru

    Bupati Arief Minta Pemprov Jateng Tuntaskan Jalan Provinsi di Blora
    28 Maret 2024 Jam 19:39:00

    Bupati Blora, Arief Rohman, S.IP., M.Si minta Pemprov Jateng untuk tuntaskan pembangunan jalan...

    RAPAT PARIPURNA PENYAMPAIAN LKPJ BUPATI BLORA AKHIR TAHUN ANGGARAN 2023
    28 Maret 2024 Jam 16:31:00

    Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora, Jawa Tenggah menggelar rapat paripurna...

    Pemkab Blora Gelar Musrenbang RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025
    28 Maret 2024 Jam 13:39:00

    Pemerintah Kabupaten Blora menggelar Musyawarah Pembangunan Daerah (Musrenbang) Rencana...