Berita Terkini

Reaktif Rapid Test 75 Orang, Bupati Minta Warga Blora Jangan Masa Bodoh dan Tidak Mau Tahu


Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora kembali menggelar konferensi pers (konpers) melalui media center setempat terkait update informasi terkini perkembangan Coronavirus Disease 2019 atau penyakit koronavirus 2019.

Konpers pada H+3 Lebaran 2020 ini disampaikan oleh Bupati Blora Djoko Nugroho didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Lilik Hernanto, SKM, M.Kes dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Blora, Purwadi Setiono, SE, Selasa (26/5/2020).

Mengawali konpers, Bupati Blora menyampaikan ucapan Selamat Idulfitri 1441 Hijriah kepada seluruh umat muslim di kabupaten Blora.

“Minal aidzin wal faidzin, mohon maaaf lahir dan batin. Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa menggapai keberkahan-Nya. Amin, Amin, ya robbal alamin” kata Bupati Blora.

Bupati Blora menyampaikan, bahwa sampai saat ini njumlah orang yang reaktif setelah dilakukan rapid test di kabupaten Blora sejumlah 75 orang.

“Cukup banyak. Penambahan yang paling banyak adalah ketika kita lakukan test secara acak di berbagai tempat,” terangnya.

Yaitu di pasar Sido Makmur Blora, Pasar Cepu, Luwes di Blora, Bravo di Cepu dan Alun-Alun depan pendopo rumah dinas Bupati Blora.

“Artinya, bahwa ternyata banyak saudara-saudara kita yang positif tetapi tidak terdeteksi. Seperti di Alun-Alun kemarin, kita hentikan, anak-anak muda naik sepeda motor, tidak pakai helm, kemudian kita tes, ternyata positif,” ungkapnya.

Menurut Bupati Blora, memang positif rapid test ini tidak menjamin hasilnya nanti ketika sudah dilakukan pemeriksaan swab test yang hasilnya diketahui dari Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Tapi setidaknya kita punya data yang lebih fokus lagi. Oleh karena itu saya mengimbau kepada warga masyarakat jangan masa bodoh. Jangan tidak mau tahu. Justru itu nantinya akan menyebabkan atau merugikan diri kita sendiri, terlebih kepada orang yang kita cintai” jelasnya.

Berdasarkan update terakhir monitoring data Covid-19 Kabupaten Blora hingga pukul 11.47 WIB, Selasa (25/5/2020) dijelaskan bahwa Orang Tanpa Gejala (OTG) 418, proses pemantauan 168, selesai pemantauan 229.

Jumlah Orang Dalam Pemantaun (ODP) 915, proses pemantauan 29, selesai pemantauan 884, meninggal 2 orang.

Selanjutnya, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 41, pengawasan 9, selesai pengawasan 23, Meninggal menunggu hasil swab 2 orang. Meninggal 5 (PCR Negatif bukan Covid-19) dan 2 orang meninggal.

Kemudian warga yang menjalani rapid test sebanyak 75 orang, terinci reaktif OTG 60, ODP 8, PDP 7.

“Selanjutnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 24 orang, 19 orang dirawat, sembuh 2 dan 3 orang meninggal dunia. Mudah-mudahan nanti yang lain segera menyusul sembuh,” urai Bupati Blora.

Berikutnya, jumlah pemudik sampai dengan pukul 21.00 WIB, Senin (25/5/2020) sejumlah 35.204 orang.

Masih menurut Bupati Blora, sebenarnya yang paling dirasakan berat bagi mereka yang menjalani isolasi adalah bukan penyakitnya semata, melainkan perlakuan dari tetangganya dan orang lain terhadap dirinya.

“Itu yang membuat beban paling tinggi,” ucapnya.

Sesungguhnya, kata Bupati, penyakit itu tidak dirasakan, tetapi secara psikologis, tekanan-tekanan yang diterima akibat perlakuan dari tetangganya. Virus ini bisa menular kepada siapa saja, tanpa tidak disengaja, tanpa dia berbuat negatif.

“Termasuk saya juga. Oleh karena itu mari sama-sama kita perkakukan yang baik kepada saudara-saudara kita yang sedang diisolasi. Dengan harapan, meraka bisa merasa senang, semangat sehingga bisa cepat sembuh,” jelas Bupati.

Cara-cara dan pemahaman itulah, lanjut Bupati, yang perlu kita tingkatkan dan diberikan kepada yang lainya sehingga tidak memberikan stigma negatif kepada mereka yang saat ini sedang reaktif maupun positif.

Bupati menandaskan, setelah Idulfitri 1441 Hijriah ini, kedepan tidak hanya fokus pada penanganan kesehatan tetapi justru adalah dampak ekonominya karena sangat berpengaruh bagi sendi-sendi kehidupan masyarakat termasuk keluarganya.

“Ini yang tidak boleh berhenti. Ini dampaknya luar biasa. Bagi mereka yang kena PHK harus menghidupi anak istrinya, dan seterusnya,” lanjut Bupati.

Oleh karena itu, Bupati Blora meminta pasar dan toko tetap buka. Termasuk semua perusahaan di Blora tetap buka semuanya dengan tidak meninggalkan protokol kesehatan.

Di akhir konferensi pers Bupati Blora mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, TNI/Polri yang didukung oleh Pramuka, PMI dan Pemkab Blora yang telah banyak berperan dalam penanganan Covid-19.

“Khususnya dalam hal pengamanan Idulfitri 1441 Hijriah. Saya ucapkan terimakasih,” ucapnya.

Hal senada disampaikan oleh Bupati kepada para tenaga medis yang telah merawat dan memberikan pelayanan kepada saudara-saudara kita yang saat ini sedang diisolasi.

“Tenaga dan bantunan saudara sangat besar artinya,” ucapnya.

Kepada Camat, Lurah dan Kepala Desa juga disampikan terimakasih karena bantuan sosial yang telah disalurkan tidak ada masalah.

“Insya Allah, kedepan semakin baik. Mari sama-sama kita hentikan dengan segera pandemi Covid-19 ini di kabupaten Blora,” tandasnya.

Dengan harapan kita bisa hidup normal, bisa lebih bahagia untuk hari kedepan. Karena, kata Bupati, inilah guru terbaik kita dalam kehidupan sehari-hari.

“Insya Allah, kalau kita memaknai virus ini, kedepan akan lebih bijak,” pungkasnya. (Dinkominfo Kab Blora).

    Berita Terbaru

    Berusia 74 Tahun, RSUD dr. Soetijono Blora Punya 6 Inovasi Layanan Kesehatan
    25 April 2024 Jam 17:47:00

    Bertepatan dengan peringatan ulang tahunnya ke-74, Kamis (25/4/2024), RSUD dr. R. Soetijono...

    Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Blora Minta Guru Semakin Kreatif dan Inovatif
    24 April 2024 Jam 00:58:00

    Bupati Blora H. Arief Rohman secara resmi membuka Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar, Program...

    PENGUMUMAN PENGADAAN CALON DEWAN PENGAWAS PERUMDA AIR MINUM TIRTA AMERTA KABUPATEN BLORA
    23 April 2024 Jam 10:55:00

    Perumda Air Minum Tirta Amerta Kabupaten Blora membuka kesempatan bagi ASN untuk mengisi...