Phosphat


Phosphat adalah salah satu bahan galian yang terbentuk dalam guano dimana mengandung unsur PO2O5. Phosphat merupakan satu-satunya bahan galian (diluar air) yang mempunyai siklus, unsure fosfor di alam akan selalu diserap oleh mahluk hidup, senyawa phosphat pada jaringan mahluk hidup yang telah mati akan terurai, kemudian terakumulasi dan terendapkan dilautan. Proses terbentuknya endapan phosphat ada tiga macam, yaitu :

  1. Phosphat primer, terbentuk dari pembekuan magma alkali pada intrusi urat hidrotermal yang terkadang berasosiasi dengan batuan beku alKalin mengandung mineral phosphate apatit, terutama fluorapatit (Ca5 (PO4)3 F) dalam keadaan murni mengandung 42 % (P2 O5 )dan 3,8 % (F2).
  2. Phosphat sekunder marine, merupakan endapan phosphat sedimen yang terendapkan di laut dalam, pada lingkungan alkali dan suasana tenang, mineral phosphat yang terbentuk terutama frankolit. Endapan laut terbentuk dari hasil penguraian berbagai kehidupan yang ada di laut, atau akibat erosi mineral-mineral yang mengandung phosphat oleh aliran sungai yang kemudian di bawa kelaut dan tersedimentasikan bersama batugamping. Partikel-partikel phosphat/fosfor akan menggumpal dan mengendap sebagai pellet di dasarlaut. Akibat adanya peristiwa geologi, endapan akan terangkat dan membentuk daratan. Endapan yang terjadi sering kali mencapai areal yang sangat luas dengan ketebalan puluhan meter. Biasanya endapan phosphat berbentuk layer-layer ataupun pellet diantara batugamping.
  3. Phosphat sekunder darat/guano, merupakan hasil akumulasi sekresi hewan-hewandarat, burung pemakan ikan dan kelelawar yang terlarut dan bereaksi dengan batugamping karena pengaruh air hujan dan air tanah. Endapan jenis ini biasanya ditemukan dipulau yang memiliki sedikit curah hujan, sehingga hampir tidak pernah terjadi erosi. Endapan phosphat guano berasal dari kotoran kelelawar yang diendapakan didalam gua kapur. Kotoran yang mengandung asamp hosphat ini bereaksi dengan batugamping dan batuan kalsium karbonat. Reaksi yang terjadi akan membentuk kalsium phosphate sebagai akibat penggantian batugamping secara metasomatis. Bila terjadi pada tanah liat yang  mengandung besi dan aluminium, maka reaksi akan menghasilkan Fe phosphat dan Al phosphat. Phosphat guano kurang baik untuk bahan baku pembuatan pupuk TSP (Triple Super Phospat) dan DSP (Diammonium Super Phospat) karena phosphat guano mengandung kotoran Al dan Fe yang cukup tinggi sehingga unsur ini sangat mengganggu proses penggunaan pupuk TSP dan DSP.

Berdasarkan survey dilapangan, potensi phosphat berada di Desa Jurangjero, dan Desa Waru, Kecamatan Bogorejo, yaitu berada di GunungGromo yang berbatasan dengan Kecamatan Sale, KabupatenRembang. Phosphat yang dijumpai berada pada dinding-dinding batugamping yang mencapailuas 21,4 ha. Kegunaan phosphate pada umumnya dipergunakan sebagai pupuk, baik pupuk buatan maupun pupuk alam untuk tanah yang asam, dan sebagai bahan campuran pembuatan detergen, asam phosphat dan industri kimia lainnya.

    Berita Terbaru

    Guru di Blora Diminta Ikut Berperan Atasi Anak Tidak Sekolah
    17 April 2024 Jam 16:25:00

    Dalam rangka memberikan layanan pendidikan terbaik kepada masyarakat, Bupati Blora, H. Arief...

    Seleksi Calon Paskibraka 2024, Kaban Kesbangpol Blora : Diharapkan Terpilih Calon Paskibraka Berpotensi Tinggi, Semangat dan Bertanggungjawab
    17 April 2024 Jam 12:33:00

    Pemerintah Kabupaten Blora melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) telah...

    Kalaksa BPBD Blora : Pos Komando Tanggap Darurat Bencana 2024 Dilaksanakan Lintas Sektoral
    15 April 2024 Jam 13:43:00

    Pemerintah Kabupaten Blora mendirikan pos komando tanggap darurat bencana banjir, tanah longsor...