Panti Asuhan Baitul Hadi, Desa Ketileng, Kecamatan Todanan, disambangi dan diberi santunan Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., Jumat (14/4/2023).

Bupati Arief Rohman memang sengaja meluangkan waktu, mengunjungi Panti Asuhan Baitul Hadi, di Desa Ketileng untuk menyalurkan santunan, sekaligus salat Jumat bersama di Masjid Yayasan Baitul Hadi bersama warga Panti Asuhan dan masyarakat Desa Ketileng.

Mas Arief, sapaan Bupati Blora, datang ke panti yang didirikan berkat wakaf rumah dan tanah dari keluarga Abdul Sarpin (mantan Wedana Blora tempo dulu), bersama Bagian Kesra Setda Blora dan Baznas Kabupaten Blora.

"Kemarin saya dengar dari Pak Kabag Kesra kalau mau ada santunan ke Panti Asuhan di Ketileng ini. Sehingga saya ingin ikut untuk melihat langsung. Ternyata tempatnya jauh, namun rasanya disini damai, asri, tenang karena di perkampungan. Saya berpesan agar anak anak tetap semangat, meningkatkan ibadahnya untuk terus mendoakan orang tua yang telah tiada," ucap Bupati Arief.

Meskipun jauh dari ibu kota Kabupaten, semangat anak anak untuk sekolah dan melanjutkan ke pendidikan tinggi sangat baik. Hal itulah yang menjadikan alasan Bupati hadir bersama Kesra dan Baznas.

Jika dibandingkan dengan Panti Asuhan yang berada di Kota, Panti Baitul Hadi memang butuh perhatian. Setidaknya ada 19 anak yatim piatu yang menjadi tanggungjawab panti. Mulai balita hingga mahasiswa.

Saat tiba di lokasi, Bupati langsung disambut oleh Ketua Yayasan Panti Asuhan Baitul Hadi, Drs. Sarno, M. Pd., bersama sejumlah pengurus dan seluruh anak panti asuhan.

Bupati pun menyerahkan uang tali asih pribadi, juga sembako dari Baznas Kabupaten Blora, dan tali asih dari Bagian Kesra Setda Blora.

Di kesempatan itu, Bupati Arief dengan penuh perhatian mendengarkan curhatan Ketua Yayasan, Drs Sarno.

Disampaikan Sarno, bahwa panti asuhan yang diasuhnya didirikan berkat wakaf rumah dan tanah dari keluarga Abdul Sarpin. "Atas wakaf rumah dan tanah keluarga Pak Abdul Sarpin, maka panti asuhan ini bisa berdiri. Resmi berdiri berdasarkan SK Yayasan Baitul Hadi tahun 2007," paparnya.

Dalam mengasuh anak-anak, dikatakan, pengurus sepenuhnya memakai dana panti asuhan yang berasal dari donatur keliling rutinan bulanan.

"Selain untuk makan, juga untuk sekolah. Bahkan saat ini ada 3 anak asuhan kami yang sudah kuliah di perguruan tinggi. Atas hadirnya Pak Bupati dan rombongan, kiranya dari Pemkab bisa mengupayakan keringanan SPP kuliah anak-anak kami. Ada yang kuliah di STAIM Muhammadiyah Blora dan Polkesmar kampus Blora (dulu akper)," tambah Sarno.

Pengurus juga terdiri dari unsur ASN dan purnawirawan ASN, sehingga tidak ada yang mengambil keuntungan dari uang yayasan Panti Asuhan.

"Saat ini kami juga sedang membangun gedung pengembangan asrama Panti. Semoga pembangunan nya berjalan lancar," ungkapnya.

Atas curhatan itu, Bupati Arief menyatakan, untuk masalah biaya sekolah, dan pengembangan asrama Panti Asuhan, Baznas dan Bagian Kesra diminta ikut mengawalnya.

"Untuk bantuan biaya SPP kuliah, coba nanti dikomunikasikan pengurus dengan Baznas agar bisa dapat beasiswa pendidikan. Sedangkan pengembangan asrama tolong pihak yayasan bikin surat agar diantrikan ke bagian Kesra. Semoga nanti ada pos anggaran untuk membantu pembangunan asrama anak anak," ucap Bupati.

Sementara itu Gemilang (4 ) bocah asal Semarang yang selama ini tinggal Panti Asuhan Baitul Hadi, Desa Ketileng, Kecamatan Todanan, saat disambangi dan diberi santunan Bupati Blora, 
tampak senang.

Senyumnya mengembang usai menerima santunan dari Bupati. Meskipun belum sekolah, bocah asal Semarang itu begitu lancar bicara saat mengucapkan terimakasih kepada Bupati yang akrab dipanggil Gus Arief itu.

"Terimakasih Pak Bupati atas bantuannya untuk saya dan kakak kakak semuanya. Nama saya Gemilang, usia empat tahun. Belum sekolah. Semoga tahun depan bisa sekolah," kata Gemilang. (DINKOMINFO Blora/Prokompim).