Seni dan Budaya


Keris Kyai Bismo dicuci atau dijamas menjelang peringatan Hari Jadi ke-273 Kabupaten Blora.

Jamasan dilaksanakan di area lapangan tenis sebelah rumah dinas Bupati Blora, Sabtu (3/12/2022).

Selain itu, ada dua keris milik pribadi Bupati Blora yang turut serta dijamas.

Acara itu didukung (disengkuyung) paguyuban pandemen tosan aji Blora, pemerhati budaya dan Dewan Kebudayaan Kabupaten Blora.

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan Priwisata (Dinporabudpar) Drs. Kunto Aji menerangkan agenda jamasan pusaka ini sebagai bentuk pelestarian seni budaya yang ada di Kabupaten Blora.

Prosesi jamasan pusaka, menurut dia, sama seperti di tahun sebelumnya.

“Jamasan pusaka Kyai Bismo sudah menjadi tradisi setiap tahun sebagai bentuk penghormatan terhadap benda-benda pusaka peninggalan leluhur yang secara administrasi milik pemkab Blora, agar tetap terawat dan terjaga keasliannya, agar tidak terjadi oksidasi.
terangnya.

Sehingga, dari sisi teknis itu perawatan logam agar tidak terjadi oksidasi.

Terkait dengan keris pusaka Kyai Bismo secara normatif itu yang dipakai sebagai inventaris kabupaten Blora yang merupakan kekancingan kepada Bupati Blora yang menjabat pertama kali atas berdirinya kabupaten Blora.

Sebelum penjamasan dilaksanakan, terlebih dulu diawali dengan doa bersama memohon keselamatan kepada Tuhan.

Selain itu ada nasi tumpeng dan beberapa kue dan makanan tradisional serta sesaji lainnya.

Bupati Blora Arief Rohman, SIP., M.Si, berkenan hadir pada prosesi jamasan.

Prosesi jamasan diperlukan warangan yakni sejenis bahan kimia yang terdapat di toko bahan kimia.

“Warangan berguna membersihkan permukaan besi tosan aji (pusaka), sekaligus untuk lebih mempertajam pamor benda pusaka itu sendiri,” jelasnya.

Sesudah dipoles dengan warangan, guratan estetis batu meteor atau pamor dan inti baja pada benda pusaka akan menjadi tampak jelas dan terlihat kontras hingga mudah dibaca dan dipahami apa arti pamor benda pusaka tersebut.

Beberapa piranti jamasan pusaka yang diperlukan yaitu kembang (bunga) setaman terdiri dari 5 macam bunga antara lain bunga mawar merah, melati, kanthil, mawar putih, kenanga.

Kemudian pewangi (minyak wangi) dengan bahan dasar bunga melati atau kayu cendana, jeruk nipis, atau belimbing wuluh, nampan atau baki, menyan(kemenyan) atau dupa (ratus), kelapa, kain mori sekitar 1-2 meter dan tikar serta sikat gigi yang baru. Setelah dijamas kemudian dijemur hingga beberapa waktu.

Pada malamnya, mulai pukul 22.00 WIB s/d selesai, dilaksanakan prosesi Kirab Pusaka temu gelang, tempat/lokasi Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora diawali dengan Cokekan.

Rute Kirab Pusaka Temu Gelang, Start : Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora - Pintu Gerbang kekanan - Jl. RA. Kartini ke kanan Jl. Dr. Soetomo ke kanan Jl. Tentara Pelajar ke kanan kembali ke Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. (Dinkominfo Kab. Blora).


    Berita Terbaru

    Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Blora Minta Guru Semakin Kreatif dan Inovatif
    24 April 2024 Jam 00:58:00

    Bupati Blora H. Arief Rohman secara resmi membuka Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar, Program...

    PENGUMUMAN PENGADAAN CALON DEWAN PENGAWAS PERUMDA AIR MINUM TIRTA AMERTA KABUPATEN BLORA
    23 April 2024 Jam 10:55:00

    Perumda Air Minum Tirta Amerta Kabupaten Blora membuka kesempatan bagi ASN untuk mengisi...

    Kolaborasi, BBWS Bengawan Solo dan DPUPR Blora Atasi Longsoran Sungai di Desa Panolan, Gadon dan Kelurahan Ngelo
    22 April 2024 Jam 18:35:00

    Jajaran Bidang Operasi dan Pemeliharaan (OP) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo...