Berita Terkini

Kain Ecoprint, Produk Baru UMKM Hasil Pelatihan ITS di Desa Tempuran


Program pengabdian masyarakat dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya di Desa Tempuran, Kecamatan Blora Kota menuai hasil.

Berkat pelatihan yang diberikan oleh dosen dan dharma wanita ITS Surabaya, kini lahir produk UMKM baru di desa setempat, yakni kain ecoprint.

Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., melihat langsung hasil pelatihan pembuatan kain ecoprint yang diberikan oleh tim ITS Surabaya untuk warga Desa Tempuran di Pendopo Segoro Madu, Selasa siang (2/8/2022).

Bupati Arief Rohman mengaku sangat senang, karena Desa Tempuran mampu menghasilkan produk UMKM baru berkat pelatihan dari ITS Surabaya.

"Eco Print Tempuran Top...! Satu lagi produk UMKM lahir di Desa Tempuran. Ibu-ibu di desa ini telah selesai mengikuti pelatihan pembuatan kain ecoprint dari program pengabdian masyarakat dari ITS Surabaya. Hasilnya bagus," kata Bupati.

Motifnya pakai dedaunan pohon yang ada di sekitar Desa Tempuran. Mulai daun jati, daun kelor, daun yodium, daun pepaya, daun jambu.

Bupati Blora didampingi Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM., dan Ketua Dekranasda Kabupaten Blora, Hj. Ainia Sholichah, SH., M.Pd.AUD., M.Pd.BI, berharap produk UMKM di Tempuran kedepan terus berkembang berkelanjutan.

Dikatakan, nantinya bisa dikerjasamakan dengan Dekranasda Kabupaten Blora. Bisa dijadikan juga jadi oleh oleh khas Desa Wisata Tempuran.

‘’Maturnuwun ITS Surabaya atas pelatihan yang diberikan. Ini merupakan salah satu tindak lanjut MoU yang beberapa waktu lalu kita lakukan dengan Pak Rektor ITS Surabaya. "

Prof. Trika Pitana, koordinator program pengabdian masyarakat ITS Surabaya di Blora menerangkan, pelatihan ecoprint tersebut untuk membangkitkan potensi UMKM di Kabupaten Blora. Khususnya untuk mendukung pengembangan Desa Wisata Tempuran.

Dikatakannya, ada beberapa dosen dan anggota dharma wanita ITS yang hadir langsung memberikan pelatihan ecoprint.

"Pelatihan hanya dua hari tapi hasilnya menurut kami ini sudah baik sekali. Tinggal dikembangkan. Kami berharap setiap Jumat pegawai Pemkab bisa mengenakan baju ecoprint maka perekonomian masyarakat akan tumbuh. Semoga Pak Bupati bisa memberikan kebijakan untuk mendukung pengembangan potensi ecoprint ini," ucap Prof. Trika Pitana yang alumni SMA Negeri 1 Blora itu.

Ketua Dekranasda Blora, Hj. Ainia Sholichah mengapresiasi adanya pelatihan ecoprint dari ITS Surabaya di Desa Tempuran.

"Saya baru tahu semalam, kemudian hari ini melihat kesini. Kalau tahu lebih awal pasti saya akan ikut juga. Ini hasilnya sudah bagus bagus, ada banyak motif daun yang dihasilkan. Tinggal dikembangkan, inshaAllah Dekranasda Blora akan siap mendampingi pemasarannya," ucap Hj. Ainia.

Untuk diketahui, ecoprint merupakan sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik.

Prinsip pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain melalui proses tumbuk dan rebus. (DINKOMINFO BLORA/Prokompim).

    Berita Terbaru

    Fosil Gading Gajah Purba Ditemukan Warga di Sungai Bengawan Solo
    21 Mei 2024 Jam 19:30:00

    Warga Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Blora menemukan fosil gading gajah purba elephas...

    Kejaksaan Negeri Blora Gelar Sosialisasi Penerangan Hukum Jaksa Jaga Desa di Kecamatan Todanan
    21 Mei 2024 Jam 13:23:00

    Kejaksaan Negeri Blora bersama Kades se-kecamatan Todanan menggelar Sosialisasi Penerangan Hukum...

    Peringati Harkitnas 2024, Kasdim 0721/Blora Pimpin Ziarah Rombongan di TMP Wira Bhakti
    20 Mei 2024 Jam 21:35:00

    Kasdim 0721/Blora Mayor Inf Bani, memimpin ziarah rombongan dan tabur bunga dalam rangka...