Seputar Blora

Ribuan Warga Blora Lulusan SMA dan Sarjana Butuh Perkerjaan


Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Diperinnaker) Kabupaten Blora Achmad Nur Hidayat, SH, M.Si, MM menyampaikan jumlah pencari kerja hingga Senin (6/7/2020) yang tercatat di kantor setempat sebanyak 1.629 orang pencari kerja.

“Pencari kerja ini didominasi lulusan SMA atau SLTA yang berjumlah 1.357 orang. Kemudian yang kedua lulusan S-1 berjumlah 69 orang dan S-2 berjumlah dua orang,” terangnya dalam konferensi pers di posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Senin (6/7/2020).

Menurut dia, di bidang industri hampir 54 persen terdampak pandemi Covid-19 dari jumlah industri yang ada sebanyak 11.984.

Oleh sebab itu pelaku industri mengharapkan bantuan dan kesediaan dari pemerintah, untuk bisa membangkitkan. Minimal bisa menggerakkan kepada masyarakat untuk berbelanja, membeli produk yang telah dikerjakan atau telah dibuat.

“Memang di beberapa sektor terdampak pandemi Covid-19. Utamanya yang bergerak di perhotelan,” ucapnya.

Bulan lalu, kata dia, diinformasikan ada enam hotel di kabupaten Blora yang terdampak dan merumahkan sebagian pekerjanya.
Namun dari enam hotel tersebut, lanjutnya, sudah berangsur pulih seiring dengan memasuki new normal.

“Alhamdulillah, dari enam hotel itu, lima hotel sudah beroperasi, yang satu belum beroperasi yaitu Same Hotel,” terangnya.

Berdasarkan informasi yang diterima, tambahnya, tingkat hunian hotel Same sebelum pandemi Covid-19 rendah sekali sehingga dampak yang dialami menyebabkan belum dibukanya kembali hotel tersebut.

“Ada informasi justru aka tutup,” terangnya.

Dikatakannya, untuk para pekerja migran ke luar negeri, sudah 22 pekerja migran pulang di kabupaten Blora.

“Yang enam orang statusnya deportasi,” kata dia.

Walupun deportasi, oleh Pemkab Blora tetap difasilitasi pulang ke kabupaten Blora hingga ke rumah masing-masing dalam jangkauan penjeputa di bandara Ahmad Yani Semarang dan di pelabuhan Tanjung Mas.

“Enam orang yang deportasi itu terbentur di persyaratan visa kerja. Dari 22 warga pekerja migran itu sebagian besar bekerja di Malaysia,” ungkapnya.

Masih menurut Achmad Nur Hidayat, sejak 11 April 2020 Menteri Tenaga Kerja telah mengusulkan kartu pra kerja yang pelaksanaannya secara online.Hanya saja hingga pertengahan bulan Juni 2020 diberhentikan.

“Alhamdulillah warga Blora yang sudah terverifikasi di Kementerian Tenaga Kerja berjumlah 790 orang. Artinya mereka sudah siap untuk mendapatkan pelatihan sesuai yang disukai dan diharapkan calon tenaga kerja ini,” jelasnya.

Setelah empat bulan pelatihan, kata dia, akan mendapatkan subsidi Rp600.000,00 tiap bulan selama empat bulan sambil menunggu nanti mereka ready mendapatkan pekerjaan yang cocok.

Pemkab Blora, melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Dinperinnaker Kabupaten Blora, lanjut Achmad Nur Hidayat, telah melakukan pelatihan, dan ini masih berlangsung.

“Antara lain pelatihan berbasis kompetensi menjahit, tata boga, teknik komputer, las dan teknik otomotif sepeda motor,” jelasnya.

Pada bulan Agustus 2020, BLK Blora akan membuka lagi pelatihan membatik, sedangkan di akhir bulan Agustus 2020 dilaksanakan pelatihan tata rias manten. (Dinkominfo Blora).

    Berita Terbaru

    Berusia 74 Tahun, RSUD dr. Soetijono Blora Punya 6 Inovasi Layanan Kesehatan
    25 April 2024 Jam 17:47:00

    Bertepatan dengan peringatan ulang tahunnya ke-74, Kamis (25/4/2024), RSUD dr. R. Soetijono...

    Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Blora Minta Guru Semakin Kreatif dan Inovatif
    24 April 2024 Jam 00:58:00

    Bupati Blora H. Arief Rohman secara resmi membuka Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar, Program...

    PENGUMUMAN PENGADAAN CALON DEWAN PENGAWAS PERUMDA AIR MINUM TIRTA AMERTA KABUPATEN BLORA
    23 April 2024 Jam 10:55:00

    Perumda Air Minum Tirta Amerta Kabupaten Blora membuka kesempatan bagi ASN untuk mengisi...