Terletak di wilayah Perhutani, tepatnya di Desa Blungun, Kecamatan Jepon. Secara astronomis terletak pada 7°4’48,4” LS dan 111°27’51,0” BT, dengan ketinggian 123 m dpl. Blungun merupakan daerah yang ditumbuhi banyak pohon jati dengan rumput dan semak di bawahnya, berjarak kurang lebih 1 km dari permukiman penduduk. Karena lokasinya di hutan jati, artefak yang ditemukan berada di bawah dedaunan yang ada di antara rerumputan dan semak belukar. Temuannya berupa batu-batu kuno, fragmen keramik, dan fragmen gerabah kasar dan gerabah halus. Di situs ini banyak bekas galian-galian liar bekas “Kuburan Kuno” yang digali oleh penggali-penggali liar yang mencari “harta karun”. Apabila melihat konteksnya sebenarnya penggali-penggali liar ini berburu “bekal kubur” yang terdapat di kuburan kuno. Di antara dan sekitar lubang yang menganga terdapat tulang dan gigi yang berserakan dan kadang ada fragmen keramik tempayan. Diduga keramik yang ditemukan merupakan Keramik Cina pada masa pemerintahan Dinasti Tang (abad IX – X M), ditemukan pula mangkuk dan piring pada masa pemerintahan Dinasti Song (abad XI – XIII M).