Seni dan Budaya

Tradisi Bangunkan Sahur Melalui Media Kentongan Bambu


Blora - Kentongan bambu masih menjadi bagian yang mentradisi di bulan Ramadan 1440 Hijriah bagi kalangan anak dan remaja di sejumlah desa di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Kegiatan ensambel musik ini menjadi media dan ditabuh dengan ritmis keliling desa untuk membangunkan warga makan sahur.

“Meski era digital, tapi kentongan bambu atau thethek (tek-tek) masih menjadi tradisi di bulan Ramadan untuk membangunkan warga makan sahur. Biasanya anak-anak dan remaja yang memaikannya,” kata Supardi, warga dukuh Glagahan, desa Jepangrejo, Kecamatan Blora, di Blora, Rabu (8/5/2019).

Membuat kentongan bambu, kata dia, tidak membutuhkan biaya mahal. Cukup dengan satu ruas bambu berukuran besar da tanggung untuk menghasIlkan suara sesuai selera.

Setelah dipotong, kemudian di lobangi bagian tengah, kemudian dipukul dengan alat pemukul seadanya tanpa menyesuaikan nada seperti alat musik diatonis atau pentatonis.

Setelah jadi, biasanya anak-anak atau remaja setempat menabuh kentongan bambu dengan berkelompok seperti layaknya ensambel musik etnis. Ada yang diselingi sejumlah alat musik seperti seruling, ketipung, gitar dan lainnya.

"Kentongan bambu itu biasa di sebut thethek, karena bunyi suara yang dihasilkan tek-tok-tek,” katanya.

Agung salah seorang peminat kentongan bambu asal Desa Tempellemahbang Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, menjelaskan, kentongan bambu telah bertahun-tahun menjadi salah satu kegiatan ensambel musik etnis yang mewarnai seni budaya Blora, khususnya pada bulan Ramadan.

"Hampir di seluruh desa dan kelurahan, utamanya di perkampungan memeriahkan bulan puasa dengan membuat kentongan bambu, mereka dengan berkelompok berkeliling menggugah warga saat makan sahur tiba," ujarnya.

Dijelaskannya, thethek tetap menempati posisinya sebagai warna lain bulan Ramadan di Blora.

“Saya mengapresisiasi, selama tidak mengganggu warga masyarakat sekitar. Sebaiknya  jangan menabuh sebelum waktunya sahur tiba agar tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan. Sebab kerap terjadi, karena suka sebagai hiburan, para remaja itu menabuh pada tengah malam, ketika warga sedang istirahat,” ujarnya. (Dinkominfo Kab. Blora).



    Berita Terbaru

    Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Blora Minta Guru Semakin Kreatif dan Inovatif
    24 April 2024 Jam 00:58:00

    Bupati Blora H. Arief Rohman secara resmi membuka Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar, Program...

    PENGUMUMAN PENGADAAN CALON DEWAN PENGAWAS PERUMDA AIR MINUM TIRTA AMERTA KABUPATEN BLORA
    23 April 2024 Jam 10:55:00

    Perumda Air Minum Tirta Amerta Kabupaten Blora membuka kesempatan bagi ASN untuk mengisi...

    Kolaborasi, BBWS Bengawan Solo dan DPUPR Blora Atasi Longsoran Sungai di Desa Panolan, Gadon dan Kelurahan Ngelo
    22 April 2024 Jam 18:35:00

    Jajaran Bidang Operasi dan Pemeliharaan (OP) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo...